Halo Quipperian! Pernahkah kalian mengamati bahan bakar minyak seperti bensin, solar, minyak pelumas, dan kerosin (minyak tanah)? Sumber asal dari pembuatan bahan bakar minyak tersebut ternyata berasal dari minyak bumi, lho!Tapi tahukah kalian, walaupun berasal dari sumber yang sama, komposisi atom-atom mereka itu berbeda?
Contohnya bensin yang mengandung jumlah atom karbon sekitar 5-12, kerosin mempunyai atom karbon 11-16, solar (Carbon 14-18), dan minyak pelumas (Carbon 15-24). Walaupun terdapat perbedaan dari komposisi atomnya, tapi ada satu persamaan di antara senyawa tersebut yaitu mengandung atom karbon.
Atom-atom karbon tersebut membentuk suatu rantai-rantai. Lalu rantai-rantai tersebut membentuk suatu pola yang disebut Alkana, Alkena, dan Alkuna. Menarik bukan? Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini, Quipper Blog akan membahas tentang definisi Hidrokarbon dan asal muasal teori Hidrokarbon, cara mengidentifikasi senyawa karbon, penggolongan senyawa Hidrokarbon, sifat-sifat senyawa Hidrokarbon, dan Aplikasi Hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari. Penasaran? Check this out!
Teori tentang Hidrokarbon
Teori ini lahir dari gagasan Ilmuwan Kimia asal Jerman bernama Frederich Wohler. Di mana saat itu senyawa yang mengandung karbon (Hidrokarbon) dimasukkan ke dalam senyawa organik. Hal itu disebabkan sebagian besar senyawa karbon yang ada ditemukan pada makhluk hidup. Secara definisi, Senyawa organik adalah senyawa yang berasal dari makhluk hidup, sedangkan senyawa anorganik adalah senyawa berasal dari benda tak hidup.
Namun penelitian dari Friedrich Wohler yang dapat mensintesis senyawa anorganik yaitu (NH4CNO) berubah menjadi senyawa organik yaitu urea dan mengubah definisi Senyawa Hidrokarbon menjadi senyawa yang mengandung Hidrogen dan Karbon yang saling berpasangan.
Identifikasi Hidrokarbon
Quipperian, kamu dapan mengidentifikasinya dengan cara membakar sampel yang akan diuji. Jika sampel tersebut merupakan senyawa hidrokarbon, pembakaran tersebut akan mengubah atom karbon ( C ) menjadi karbon dioksida (CO2) dan hidrogen ( H ) menjadi uap air (H2O). Reaksi kimianya sebagai berikut:
Kemudian terhadap CO2dan H2O tersebut dapat dilakukan pengujian sebagai berikut:
Air Kapur Endapan putih
Kertas Kobalt biru + H2O → kertas kobalt merah muda
Jika, hasil yang didapatkan sesuai, artinya senyawa yang kita uji adalah suatu senyawa hidrokarbon.
Keunikan Senyawa Karbon
Senyawa karbon adalah senyawa yang mempunyai beberapa keunikan dibandingkan atom-atom lainnya. Keunikan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Mampu membentuk 4 ikatan kovalen
Atom karbon mempunyai empat elektron valensi. Sesuai dengan teori pasangan elektron bersama untuk membentuk ikatan yang stabil dengan atom yang lain maka atom C membutuhkan empat elektron dari atom lain karena untuk mencapai kestabilan diperlukan 8 elektron bersama sehingga terbentuk ikatan kovalen. Contohnya adalah CH4dan CCl4.
b. Mampu membentuk suatu rantai karbon
Atom karbon tidak hanya dapat berikatan dengan atom-atom (H, Cl, O, dll) tetapi dapat juga berikatan dengan atom karbon lainnya. Atom karbon yang berikatan dengan atom karbon lain dapat membentuk suatu rantai karbon. Contohnya: benzene (C6H6).
c. Dikenal beberapa kedudukan atom karbon
Kedudukan suatu atom karbon dalam membentuk rantai karbon ditentukan oleh kemampuan atom karbon dalam mengikat atom karbon lainnya, yaitu:
- Atom C primer yaitu atom C yang berikatan langsung 1 atom C lain.
- Atom C sekunder yaitu atom C yang berikatan langsung dengan 2 atom C lain.
- Atom C tersier yaitu atom C yang berikatan langsung dengan 3 atom C lain.
- Atom C kuartener yaitu atom C yang berikatan langsung dengan 4 atom C lain.
Contohnya adalah sebagai berikut:
Berdasarkan gambar di atas, atom C primer adalah atom CH3, atom C Sekunder adalah atom CH2, atom C tersier adalah atom CH, dan atom C kuartener adalah atom C.
d. Memiliki ikatan kovalen yang kuat
Atom karbon terletak pada periode 2 pada sistem periodik unsur-unsur sehingga memiliki jari-jari atom yang relatif kecil sehingga memiliki ikatan kovalen yang kuat.
Jenis-jenis Senyawa Hidrokarbon
Berdasarkan jenis ikatan antara atom karbonnya, senyawa Hidro karbon dibagi menjadi 3 jenis yaitu Alkana, Alkena, dan Alkuna.
a. Alkana
Alkana adalah senyawa yang terdiri atas ikatan tunggal. Rumus umum alkana adalah:
Penggalan akhir dari senyawa Alkana selalu diakhir dengan ANA. Contohnya: metana (CH4), etana(C2H6).
b. Alkena
Alkena adalah senyawa yang tidak hanya memiliki ikatan tunggal namun juga memiliki rangkap dua dan rangkap 3. Rumus umum dari Alkena adalah
Penggalan akhir dari senyawa Alkena selalu diakhiri dengan ENA, contohnya: C2H4(etena) dan C3H6(propena).
c. Alkuna
Alkuna adalah senyawa yang berikatan rangkap 3 dan memiliki rumus umum nya yaitu:
Penggalan akhir dari senyawa Alkuna diakhiri dengan UNA, contoh: C2H2(etuna), C2H6 (propuna).
Sifat Fisika dan Kimia
Senyawa Hidrokarbon memiliki sifat-sifat fisika dan kimia. Sifat-sifat fisikanya adalah sebagai berikut:
- Wujud zat pada suhu ruangan gas (C1-C4), cair (C5-C18), dan padat (C > 18).
- Sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut nonpolar. Contoh pelarut nonpolar adalah benzene dan CCl4.
- Titik didih dan titik lebuh relatif rendah.
Sifat-sifat kimia dari senyawa Hidrokarbon berkaitan erat dengan reaksi-reaksi kimianya. Secara umum senyawa alkana sukar bereaksi sehingga disebut parafin yang artinya afinitas (keterikatan) kecil. Reaksi terpenting dari senyawa Alkana adalah pembakaran, substitusi,dan perengkahan (pemutusan rantai karbon menjadi potongan lebih pendek). Alkena lebih reaktif (mudah meledak) dibandingan alkana karena memiliki ikatan rangkap.
Pengaplikasian dalam Kehidupan Sehari-Hari
Aplikasi nyata pada senyawa-senyawa Hidrokarbon adalah pegolahan minyak bumi. Minyak bumi merupakan komoditas perdagangan yang sangat penting bagi dunia. Karena produk hasil mereka seperti gas LPG, bensin, kerosin (minyak tanah), solar, dan minyak pelumas merupakan sumber energi bagi umat manusia.
Minyak bumi terbentuk dari hasil penguraian bahan-bahan organik dari tumbuh-tumbuhan dan hewan yang ada di darat maupun di laut selama berjuta-juta tahun. Pada proses ini, bakteri pengurai mengubah senyawa kompleks tersebut menjadi senyawa hidrokarbon. Karena pengaruh suhu dan tekanan yang sangat tinggi terbentuklah minyak bumi.
Produk-produk minyak bumi sebagian besar termasuk golongan Alkana.Penjelasan golongan Alkana beserta fungsinya di jelaskan pada tabel di bawah. Sedangkan produk Alkena adalah sebagian besar bahan baku industri, contonnya plastik, karet sintensis, alkohol. Golongan Alkuna dapat ditemukan di gas rawa, minyak bumi, dan batu bara. Kegunaan Alkuna antara lain sebagai bahan bakar obor, las karbit dan pemotongan logam, serta bahan baku untuk senyawa lain misalnya etanol, asam asetat, dan viniklorida.