Ads

Wikipedia

Hasil penelusuran

Tampilkan postingan dengan label KELAS XII. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KELAS XII. Tampilkan semua postingan

Senin, 22 Februari 2021

MAPEL ENGLISH LM Understanding songs

 

Understanding songs (theme: Movie Soundtrack)


Understanding songs (theme: Movie Soundtrack)
Objectives
Understand the message that is conveyed through the song
Learn about it!

People say that music is universallanguage.
No matter where you come from or what your native language is, music is something that we can always relate to with people from all over the world. It is also a good and fun way to learn a language. This time you are going to learn English from the movie soundtrack.
Movie Soundtrack or Original Soundtrack (OST)
Movie and soundtrack are inseparable. When we watch a movie, music and songs are always there. Usually, a movie will have its own music and songs called soundtrack to accompany and synchronize with the story.
Up to this point, some of you may be asking “How can listening to songs help us to improve our English?” The following explanation might help you to answer the question.
Emotional Experience make your learning enjoyable.
The songs can evoke our emotion and make us enjoy the story more. Sometimes, you feel that a certain song is made for you because it describes what happens to your life or it reflects your feeling and emotion. This is because most of the songs are written based on real experience.
Many people could have the same experience and that is why we can relate to a certain song. When you can relate the learning material with your experience or the things that you like, you will enjoy it more; and your brain will work way better when you enjoy the learning process.
Try to listen to this song and feel it. See what kind of emotion that is expressed through the song and how does it make you feel?
Do you know what soundtrack is it?
Get Acquainted with English Pronunciation.
Listening to English songs will help you to be familiar with English words and tone. You can learn how native English speakers say the word, so you will not have any difficulties when listening to people speaking in English. Also, try to sing along when you listen to a song. Listen carefully to what the singer says and try to say the words the same way. Without realizing it, you learn how to pronounce English words correctly.
Learn New Vocabularies and Everyday Language..
Have you ever had a song that always plays over and over again in your mind even without you realizing it? Songs often contain repetitive words and phrases. This will simply make them get stuck in your head. It is really an effective way to memorize new English vocabularies and phrases. Since English songs are intended for English native speaker, many English songs also contain up-to-date everyday language. There are a lot of useful words and expressions that you can use for daily conversation.
The Lyric Helps You Understand English..
Understanding the lyrics will help you to understand the message in that song. If you already watched the movie, maybe it will be easier for you to understand the meaning of the song. If you have not watched the movie, you could still get the gist of what the movie is about through the song.
When you find English songs that you like, try to catch what the singer says. If it is difficult, you can look for the lyrics on the internet. If you do not understand the words, open your dictionary. You can also learn language patterns or grammar from the lyric. When you understand the grammar or the language pattern, it will help you to have better understanding of the lyric. In that way, not only can you enjoy the music, you can also sing wholeheartedly because you understand the meaning.
Try it! ( Youtube)
Here is the lyric of the song above.
Song title: A Thousand Years
By: Christina Perri
Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave?
How can I love when I'm afraid to fall?
But watching you stand alone
All of my doubt suddenly goes away somehow
One step closer
I have died every day waiting for you
Darling, don't be afraid
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more
Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
What's standing in front of me
Every breath
Every hour has come to this
One step closer
I have died every day waiting for you
Darling, don't be afraid
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more

Keypoints
There are many benefits from learning English through songs, such as:
  1. Emotional Experience Make Your Learning Enjoyable
  2. Get Acquainted with English Pronunciation
  3. Learn New Vocabularies and Everyday Language
  4. The Lyric Helps You Understand English

Rabu, 17 Februari 2021

MAPEL KIMIA Makromolekul dan Lipid

 

Materi Makromolekul Secara Lengkap

Setiap hari kita pasti mengonsumsi nasi, daging, susu, dan makanan lainnya sebagai suatu kebutuhan bagi tubuh. Makanan yang kita konsumsi tersebut dikategorikan menjadi beberapa jenis, yaitu karbohidrat, protein dan lemak. Ketiga jenis makanan tersebut tentunya memiliki peran yang berbeda-beda bagi tubuh kita.

Tahukah kamu, semua jenis makanan yang kita konsumsi tersebut digolongkan ke dalam makromolekul atau molekul besar? Kenapa karbohidrat, protein dan lemak termasuk makromolekul? Apa yang membedakan karbohidrat, protein dan lemak ditinjau dari struktur kimianya?

Untuk memahaminya, mari kita simak pembahasan mengenai makromolekul yang akan menjelaskan karbohidrat, protein, dan lemak dari berbagai tinjauan, diantaranya struktur kimia, monomer penyusunnya, cara mengujinya dan kegunaannya untuk tubuh kita.

Pengertian dan Rumus Umum Karbohidrat

makanan
sumber: https://dannyiniguez.com

Karbohidrat merupakan makromolekul yang terdiri dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen dengan rumus umum Cn(H2O)m. Karbohidrat disebut juga sebagai senyawa poli hidroksi aldehida atau polihidroksi keton dan turunannya.

Poli hidroksi aldehida dan poli hidroksi keton berkaitan dengan adanya gugus – OH (hidroksi),  –CHO (aldehida), dan – CO – (keton) dalam rumus struktur. Keberadaan gugus-gugus fungsi tersebut berkaitan dengan monomer penyusun dari karbohidrat.

Untuk memahami dan mengenal karbohidrat lebih jauh, mari lanjutkan pembahasan mengenai klasifikasi karbohidrat yang dibagi menjadi 3 jenis, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida.

Monosakarida

Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana dan tidak bisa mengalami proses hidrolisis atau pemecahan menjadi karbohidrat lain. Berdasarkan gugus fungsinya, monosakarida dibedakan menjadi karbohdrat aldosa yang memiliki gugus fungsi aldehida (– CHO) dan karbohidrat ketosa yang memiliki gugus fungsi keton (– CO –) .

Monosakarida paling sederhana ialah gliseraldehida (karbohidrat dengan gugus aldehida) dan dihidroksiaseton (karbohidrat dengan gugus keton). Berikut gambar struktur dari gliseraldehida dan dihidroksiaseton:

gliseraldehida
sumber: https://enacademic.com
dihidroksiketon
sumber: https://alchetron.com

Selain gliseraldehida dan dihdroksiketon, monosakarida lainnya yang familiar adalah glukosa, fruktosa, galaktosa, dan monosakarida lainnya. Berikut penjelasan beberapa monosakarida beserta strukturnya.

1. Glukosa merupakan monosakarida yang termasuk golongan aldosa (karbohidrat dengan gugus fungsi – COH). Gambar rumus struktur Fischer (kiri) dan rumus struktur Haworth (kanan) dari glukosa adalah:

glukosa
sumber: https://byjus.com/

2. Fruktosa merupakan monosakarida yang termasuk golongan ketosa (karbohidrat dengan gugus fungsi – CO – ). Gambar rumus struktur Fischer (kiri) dan rumus struktur Haworth (kanan) dari glukosa adalah:

fruktosa
sumber: https://www.masterorganicchemistry.com

3. Galaktosa juga termasuk momosakarida yang termasuk golongan aldosa (karbohidrat dengan gugus fungsi – COH). Gambar rumus struktur Fischer (kiri) dan rumus struktur Haworth (kanan) dari glukosa adalah:

 

galaktosa
sumber: https://cnx.org

Jika diperhatikan, glukosa dan galaktosa memiliki kemiripan dalam strukturnya. Namun keduanya tentu saja berbeda, perbedaan terletak pada atom C nomor 4 mengenai posisi H dan OH (perhatikan struktur galaktosa pada C nomor 4 kemudian bandingkan dengan C nomor 4 pada struktur glukosa).

Monosakarida-monosakrida tersebut dapat bergabung membentuk karbohidrat jenis lain, yaitu oligosakarida dan polisakarida. Mari lanjutkan ke pembahasan tentang karbohidrat oligosakarida.

Oligosakarida

Oligosakarida merupakan karbohidrat yang tersusun dari dua atau lebih monosakarida, secara umum monosakarida yang terbagung dalam suatu oligosakarida maksimal berjumlah delapan monosakarida.

Oligosakarida yang paling banyak dibahas diantaranya disakarida, yaitu karbohidrat yang terbentuk dari dua buah monosakarida. Berikut penjelasan mengenai disakarida beserta rumus sturkturnya.

1. Laktosa merupakan disakarida yang tersusun dari dua buah monosakarida, yaitu galaktosa dan glukosa dengan rumus struktur sebagai berikut:laktosa

sumber: https://www.uoguelph.ca

2. Maltosa merupakan disakarida yang tersusun dari dua buah monosakarida yang sama, yaitu dua buah glukosa dengan rumus struktur sebagai berikut:

maltosa
sumber: https://www.sarthaks.com

3. Sukrosa merupakan disakarida yang tersusun dari dua buah monosakarida yang berbeda, yaitu fruktosa dan glukosa dengan rumus struktur sebagai berikut:

sukrosa
sumber: https://www.researchgate.net

Baca juga: Mengenal Unsur Golongan Halogen

Polisakarida

Polisakarida merupakan karbohidrat dari banyak monosakarida, berikut ini tiga contoh karbohidrat yang termasuk polisakarida yaitu selulosa, amilum, dan glikogen.

1. Selulosa merupakan polisakarida yang monomer paling sederhananya adalah glukosa. Berikut rumus struktur dari selulosa:

selulosa
sumber: https://www.researchgate.net

2. Amilum merupakan polisakarida yang monomer paling sederhanya adalah glukosa. Meskipun selulosa dan amilum memiliki monomer yang sama, namun keduanya memiliki perbedaan pada jenis ikatan antar glukosanya. Berikut rumus stuktur dari amilum:

amilum
sumber: https://www.embibe.com

3. Glikogen merupakan polisakarida yang monomer paling sederhananya berupa glukosa. Perbedaan glikogen dengan amilum dan selulosa yaitu adanya percabangan

glikogen
sumber: https://encyclopedia2.thefreedictionary.com

Setelah membahas mengenai kalsifikasi karbohidrat, mulai dari monosakarida, oligosakarida sampai polisakarida. Sekarang mari kita lanjutkan pembahasan mengenai uji karbohidrat.

Uji Karbohidrat

Uji karbohidrat merupakan uji untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat dalam suatu makanan/ minuman. Untuk menguji adanya karbohidrat dapat dilakukan dengan beberapa uji sebagai berikut:

Uji Molisch

Uji molisch merupakan uji umum pada karbohidrat, uji molisch dilakukan dengan cara menambahkan beberapa tetes larutan alfanaftol pada larutan atau sampel yang akan diuji, kemudian ditambahkan asam sulfat pekat secukupnya. Jika terbentuk dua lapisan cairan dengan batas kedua lapisan berwarna merah-ungu, maka sampel tersebut mengandung karbohidrat.

Uji Fehling

Uji fehling dilakukan untuk mengetahui adanya gula pereduksi pada sampel. Uji ini menitik beratkan dalam membedakan karbohidrat aldosa (gula pereduksi) dan karbohidrat ketosa (gula non pereduksi). Jika terbentuk endapan warna merah bata maka mengindikasikan karbohidrat tersebut mengandung gugus aldosa, sebaliknya jika tidak terbentuk endapan merah bata, maka karbohidrat tersebut mengandung gugus ketosa.

Uji Iodin

Uji iodin dilakukan untuk mengetahui jenis polisakarida pada sampel yang diuji. Penambahan iodin pada sampel akan menghasilkan perubahan warna. Jika terbentuk warna biru-ungu, maka sampel tersebut mengandung amilum. Jika terbentuk warna cokelat merah, maka sampel mengandung glikogen. Jika terbentuk warna cokelat, maka sampel tersebut mengandung selulosa.

Gimana sudah paham penjelasan tentang karbohidrat? Mari kita lanjutkan pembahasan pada makromolekul selanjutnya yaitu protein.

Pengertian Protein

Protein merupakan polimer yang tersusun dari monomer berupa asam amino, unsur penyusun utama dalam suatu protei terdiri dari karbpn (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N). Selain unsur utama tersebut, protein juga disusun oleh beberapa unsur lain seperti sulfur (S), fosfor (P), dan beberapa protein mengandung iodin, mangan, tembaga, dan besi.

Asam Amino

Asam amino merupakan monomer penyusun protein yang memiliki rumus umum sebagai berikut:

asam amino
sumber: Buku Kimia Kelas XII, Utami, B., dkk.

Pada suatu asam amino terdapat gugus – COOH dan – NH2, sementara R merupakan pembeda anatara asam amino satu dengan asam amino lainnya. Berdasarkan struktur asam amino tersebut, asam amino memiliki sifat khas sebagai berikut:

1. Memiliki sifat amfoter. Sifat amfoter pada asam amino dikarenakan pada asam amino memiliki gugus asam yaitu – COOH dan gugus basa yaitu – NH2. Jika asam amino direaksikan dengan asam, maka akan dinetralkan dengan gugus basa. Sebaliknya, jika direaksikan dengan basa, maka akan dinetralkan dengan gugus asam.

2. Membentuk ion zwitter. Adanya gugus – COOH dan – NH2 menjadikan pada asam amino dapat terjadi reaksi asam basa intramolekul seperti gambar berikut:

ion zwitter
sumber: Buku Kimia Kelas XII, Utami, B., dkk.

3. Memiliki sifat optis. Pada asam amino (alanin) memiliki sifat optis karena terdapat C khiral, yaitu C yang mengikat 4 buah atom berbeda seperti gambar berikut:

sifat optis
Sumber: Buku Mudah dan Aktif Belajar Kimia Kelas XII, Sunarya dan Setiabudi.

Struktur dan Bentuk Protein

Berdasarkan struktur dan bentuknya, terdapat 4 struktur protein, yaitu struktur primer, sekunde, tersier, dan kuartener.

1. Struktur primer. Struktur primer berkaitan dengan struktur linear pada rantai protein. Pada struktur primer tidak terjadi antaraksi dengan rantai protein yang lain. Selain itu, pada struktur primer juga tidak terjadi antaraksi antara asam amino dalam rantai protein.

2. Struktur sekunder. Struktur sekunder membentuk lipatan (folding) beraturan, seperti alpha heliks dan betha sheet. Hal tersebut sebagai akibat terjadinya ikatan hidrogen di antara gugus-gugus polar pada asam amino penyusun rantai protein.

3. Struktur tersier. Struktur tersier membentuk lipatan struktur alpha heliks dan betha sheet. Selain itu, pada struktur tersier terjadi juga gaya antaraksi yaitu gaya van der Waals. Pada struktur tersier juga terdapat antaraksi gugus non polar yang dapat mendorong terjadi suatu lipatan.

4. Struktur kuantener. Struktur kuantener membentuk molekul kompleks yang tidak terbatas hanya pada satu rantai protein. Lebih dari itu, pada struktur kuantener juga membentuk beberapa rantai protein. Gaya antaraksi pada struktur kuanterner terdiri dari ikatan hidrogen, gaya van der Waals, dan gaya antaraksi gugus nonpolarSelain itu terjadi juga gaya antaraksi antar rantai protein melalui antaraksi polar, nonpolar, dan van der Waals.

Uji Protein

Uji pada protein merupakan cara untuk mengidentifikasi adanya kandungan protein pada makanan yang menjadi sampel. Berikut penjelasan beberapa uji untuk mengidentifikasi protein.

  1. Uji biuret. Uji biuret merupakan uji umum mengidentifikasi keberadaan protein atau asam amino. Makanan yang mengandung protein akan menghasilkan warna ungu jika diuji dengan pereaksi biuret.
  2. Uji Millon. Uji Millon merupakan uji untuk mengidentifikasi adanya asam amino yang memiliki gugus fenol (diantaranya tirosin). Jika dilakukan pengujian secara millon, maka protein yang mengandung asam amino dengan gugus fenol ini akan menghasilkan perubahan warna endapan putih menjadi warna merah.
  3. Uji Xantoproteat. Uji xantoproteat merupakan uji untuk mengidentifikasi adanya asam amino yang memiliki cincin benzena. Asam amino tersebut diantaranya fenilalanin dan triftofan. Indikasi hasil pengujian xantoproteat ini akan menghasilkan warna jingga jika sampel yang diuji mengandung asam amino yang memiiki cincin benzena.
  4. Uji Belerang. Uji belerang dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan adanya belerang pada asam amino. Jika sampel makanan mengandung asam amino yang memiliki belerang, maka akan terjadi perubahan warna yaitu hitam.

Pengertian dan Struktur Lemak

Lemak merupakan suatu senyawa ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat dengan rantai C panjang. Asam yang menyusun lemak disebut sebagai asam lemak. Asam lemak yang terdapat di alam diantaranya asam olenat, asam linoleat, dan asam palmitat.

Berikut stuktur umum dari molekul lemak:

lemak
sumber: Buku Kimia Kelas XII, Utami, B., dkk.

Berdasarkan struktur molekul lemak tersebut terlihat bahwa setiap satu molekul gliserol akan mengikat tiga buah molekul asam lemak sehingga lemak itu sering disebut juga trigliserida.

Klasifikasi Lemak Berdasarkan Tingkat Kejenuhan

Berdasarkan tingkat kejenuhan pada ikatannya, lemak dibedakan menjadi lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Berikut penjelasan perbedaan keduanya:

  1. Asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang semua ikatan antar atom karbon pada rantai penyusun lemaknya berupa ikatan tunggal atau jenuh. Contoh dari asam lemak jenuh diantaranya asam palmitat, asam stearat, dan asam laurat.
  2. Asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh merupakan asam lemak yang memiliki ikatan rangkap pada rantai atom karbon yang menyusunnya. Contoh asam lemak tidak jenuh diantaranya asam linoleat dan asam oleat.

Sifat Lemak

Pada penjelasan ini akan dibahas mengenai sifat lemak, baik secara fisika maupun kimia. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

  1. Secara wujud zat, pada suhu kamar berupa zat padat untuk lemak yang berasal dari hewan dan berupa zat cair untuk lemak yang berasal dari tumbuhan.
  2. Lemak dengan rantai C pendek memiliki kelarutan dalam air yang lebih baik dibandingkan dengan lemak dengan rantai C yang panjang.
  3. Semua lemak memiliki kelarutan yang baik dalam larutan non polar, seperti benzena dan klorofom.
  4. Secara kimia, lemak dapat mengalami reaksi penyabunan, selain itu juga lemak dapat mengalami reaksi halogenasi dan hidrogenasi.

Uji Lemak

Untuk mengidentifikasi lemak dapat dilakukan dengan beberap cara, yaitu sebagai berikut:

  1. Uji Akroelin. Uji ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya gliserol dalam suatu sampel yang mengandung lemak. Indikasi adanya gliserol dalam lemak ditandai dengan munculnya bau yang menyengat dari hasil pembakaran dan pemanasan sampel lemak.
  2. Uji Membedakan lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Uji ini menggunakan bromin untuk memastikan adanya ikatan rangkap pada rantai karbon. Jika terjadi perubahan warna menandakan adanya ikatan jenuh pada lemak, sementara jika tidak terjadi perubahan warna, maka tidak ada ikatan jenuh pada lemak.

Gimana sudah paham perbedaan karbohidrat, protein dan lemak ditinjau dari berbagai hal? Jadi makanan yang setiap hari kita konsumsi itu memiliki karakteristik dan struktur kimia yang berbeda-beda. Tentu saja perbedaan tersebut menyebabkan setiap jenis makanan tersebut memiliki peran yang berbeda juga dalam tubuh kita.

Setiap jenis makanan dibutuhkan oleh tubuh kita dengan porsi tertentu, jadi upayakan seimbanga dalam mengonsumsi makanan jenis karbohidrat, protein, dan lemak. Semoga menambah wawasan pembahasan makromolekul ini.


Referensi:

Budi, Utami., dkk. 2009. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Pusat kurikulum dan perbukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sunarya, Y., dan Setiabudi, A. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia Kelas XII. Jakarta: Pusat kurikulum dan perbukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Unggul, S. 2017. Kimia SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Selasa, 16 Februari 2021

MAPEL FISIKA Inti Atom dan Radioaktivitas

 

Inti Atom dan Radioaktivitas Serta Contoh Soal

Atom adalah penyusun terkecil dari segala benda atau objek baik diri kita mapun benda di luar kita. Atom terdiri atas tiga partikel sub atomik, dua diantaranya terletak di inti atom. Pada pembahasan kali ini, kita akan menyelam lebbih jauh ke inti atom dan melihat bagaimana inti bereaksi satu sama lain.

Pengertian Inti Atom

mekanika kuantum atom
sumber : merriam webster

Inti atom atau nukleon adalah bagian dari penyusun atom yang terletak di tengah atom dan merupakan konsentrasi massa dari keseluruhan atom. Inti atom tersusun atas partikel subatomik neutron dan proton. Dimana mengakibatkan inti bermuatan positif.

Energi Ikat Inti Atom

Meskipun inti atom bisa tersusun atas banyak proton namun proton-proton ini tidak saling tolak menolak seperti hukum coulomb yang sudah kamu pelajari di bab listrik statis, hal ini bukan dikarenakan gaya coulomb tidak ada melainkan adanya gaya lain yang mampu menahan gaya tolak ini. Gaya itu kemudian disebut gaya ikat inti atom. Gaya ikat inti ini yang kemudian menimbulkan energi ikat inti. Secara definisi energi ikat inti adalah energi yang mengikat partikel subatomic tetap pada inti atom.

Nilai energi ikat inti dinyatakan oleh newton sebagai:

E = ∆m x c²

Dimana:

E = energi ikat inti (J)

∆m = defek massa / perubahan massa (kg)

c = kecepatan cahaya (3×108 m/s)

Perlu diperhatikan jika semua satuan menggunakan SI maka energi juga akan memiliki satuan internasional yakni joule. Namun, jika massa atom menggunakan satuan sma (satu massa atom) maka satuan energi menggunakan eV dengan hubungan joule dan eV sebagai berikut:

E = ∆m x 931,5 MeV

Defek Massa

Energi ini muncul dari massa yang hilang membentuk energi ikat. Hilangnya massa ini dibuktikan dengan mengukur massa atom secara langsung ternyata lebih kecil dari jumlah massa yang seharusnya dihasilkan proton dan neutron (massa inti < M) massa yang hilang ini kemudian disebut defek massa (∆m)

Besar defek massa dapat dihitung dengan:

∆𝑚 = (massa proton + massa neutron) – massa inti

∆𝑚 = (2𝑚𝑝 + (𝐴 − 𝑍 )𝑚n) − 𝑚

Mp = massa proton (1,0078 sma) = 1,672 x 10-27 kg

Mn = massa neutron (1,0087 sma) = 1,674 x 10-27 kg

M = massa inti (sma)

Reaksi Inti Atom

Reaksi inti atom adalah proses yang terjadi di inti atom, karena reaksi ini Inti atom dapat memancarkan zat radioaktif sehingga terbentuk inti atom baru. Dapat melalui proses pemecahan inti menjadi dua inti atau lebih yang hampir sama dan dapat pula melalui proses penggabungan. Peristiwa-peristiwa perubahan inti menjadi inti baru ini dinamakan reaksi inti, reaksi nuklir atau radioaktivitas. Dalam suatu reaksi inti berlaku hukum kekekalan nomor atom, hukum kekekalan nomor massa dan kekekalan massa – energi.

Terdapat dua radioaktivitas, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi. Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan atau penggabungan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru. Pada reaksi fusi dihasilkan energi, reaksi fusi juga dikenal sebagai reaksi yang bersih.

Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan atau pemecahan inti atom akibat tumbukan inti atom satu dengan lainnya. Reaksi fisi inti atom baru yang bermassa lebih ringan, memiliki energi, serta menghasilkan radiasi elektromagnetik.

Radioaktivitas ini juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang bisa saja berbahaya bagi manusia.

Contoh reaksi fusi nuklir adalah reaksi yang terjadi di hampir semua inti bintang di alam semesta, salah satunya matahari. Reaksi fusi terkendali dimanfaatkan dalam pembuatan reaktor nuklir. Sedangkan reaksi fusi tak terkendali dimanfaatkan sebagai Senjata bom hidrogen. Ledakan senjata nuklir dan pembangkit listrik tenaga nuklir adalah beberapa contoh reaksi fisi nuklir.

Baik pada reaksi fusi maupun fisi dibutuhkan pengaturan reaktor yang tidak mudah, meski pada reaksi fusi hal ini lebih sulit namun jika dapat dilakukan energi yang dihasilkan reaksi fusi akan lebih besar dari yang ada saat ini. Meski begitu, disisi lain reaksi fusi juga relatif lebih aman karena lebih sedikit menghasilkan sinar gamma daripada reaksi fisi.

Beberapa Unsur radioaktivitas yang digunakan dalam reaksi fisi nuklir adalah Plutonium-239 dan Uranium-235. Sedangkan dalam reaksi fusi nuklir adalah Lithium-6, hydrogen Deuterium dan  Tritium.

Mengenal Sinar Radioaktiv

Sinar Alfa (α)

Suatu inti atom yang tidak stabil dapat meluruh menjadi inti yang lebih ringan disertai pancaran sinar alfa. Sinar alfa ini sebenarnya adalah inti helium. Sinar alfa memiliki panjang gelombang paling panjang, sedangkan energi tembusnya paling rendah. Ketika inti atom meradiasikan sinar alfa (inti 2He4), maka inti tersebut kehilangan 2 proton dan 2 neutron. Misalnya yang terjadi pada reaksi uranium-238 berikut:

peluruhan sinar alfa
sumber : kemendikbud.go.id

Sinar Beta(β)

Sedangkan sinar beta adalah peluruhan neutron. Neutron sendiri akan meluruh menjadi proton, elektron, dan antineutrino. Partikel beta dapat digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa pada industri.

Ketika inti radioaktif memancarkan sinar beta (β ) maka nomor massa inti tetap (jumlah neutron dan proton tetap), tetapi nomor atomnya berubah.

Pada peluruhan sinar beta, terjadi dua proses peluruhan seperti sebagai berikut, yakni:

peluruhan sinar beta
sumber : kemendikbud.go.id

Sinar Gamma (γ)

Suatu inti atom yang berada dalam keadaan tereksitasi dapat kembali ke ground state atau keadaan dasarnya yang lebih stabil dengan memancarkan sinar gamma. Peristiwa ini dinamakan peluruhan sinar gamma. Atom yang tereksitasi biasanya terjadi pada atom yang memancarkan sinar alfa maupun sinar beta. Hal ini lah yang menjadi alasan peluruhan sinar gamma biasanya menyertai pemancaran sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan gamma hanya mengurangi energi, dan tidak mengubah susunan inti. Dibandingkan sinar radioaktivitas lainnya, sinar gamma memiliki energi tembus paling besar sedangkan panjang gelombang paling kecil.

Pada batas aman, sinar gamma dapat digunakan untuk mensterilisasi peralatan medis dan alat lainnya.

peluruhan sinar gamma
sumber : kemendikbud.go.id
sinar alfa beta gamma
sumber : socratic.org

Peluruhan

Peluruhan zat radioaktiv dsebut juga radioaktivitas. Laju peluruhan setiap zat radioaktif berbeda-beda tergantung dari waktu paruh masing-masing atom. Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan zat untuk meluruh menjadi setengahnya. Sedangkan laju peluruhan disebut juga aktivitas (A).

Nilai waktu paruh dapat ditentukan dengan persamaan:

waktu paruh

Sedangkan aktivitas zat radioaktif

aktivitas

Dimana:

At = aktivitas akhir

t = waktu

t1/2 = waktu paruh

λ = konstanta peluruhan

Sedangkan massa / jumlah zat sisa peluruhan dapat diketahui dengan:

peluruhan

T = t1/2 = waktu paruh

No = jumlah zat mula-mula

Contoh Soal dan Pembahasan

  1. UN 2015

Perhatikan reaksi inti berikut! (C)

7N14 + X → 8O17 + 1H1

Pada reaksi di atas X adalah ….
A. proton
B. elektron
C. partikel alfa
D. deutron
E. neutron

Pembahasan:

7 + a = 8+1

7 + a = 9

a = 2

Sedangkan

14 + b = 17+1

b = 4

dengan struktur

maka itu partikel alfa.

  1. UN 2011 (B)

Inti atom yang terbentuk memenuhi reaksi fusi berikut ini:

1H1 + 1H1 → 1d2 + 1e0 + E

Diketahui:

massa 1H1 = 1,00780 sma
massa 1d2  = 2,01410 sma
massa 1e0  = 0,00055 sma
1 sma = 931 MeV

Nilai E (energi yang dihasilkan) pada reaksi fusi tersebut adalah ….

A. 0,44 MeV
B. 0,88 MeV
C. 0,98 MeV
D. 1,02 MeV
E. 1,47 MeV

Pembahasan:

E = jumlah massa ruas kiri – ruas kanan
= (1,00780 + 1,00780 ) – (2,0140 + 0,00055)
= (2,01560 – 2,01465) sma
= 0,000950 sma
= 0,000950 × 931 MeV
= 0,88 MeV

Jadi, Nilai E (energi yang dihasilkan) pada reaksi fusi tersebut adalah 0,88 MeV (B).

  1. UN 2008

Massa unsur radioaktif P mula-mula x gram dengan waktu paruh 2 hari. Setelah 8 hari unsur yang tersisa y gram. Perbandingan antara x ∶ y = ….

A. 16 : 1
B. 8 : 1
C. 4 : 1
D. 1 : 8
E. 1 : 16

Pembahasan:

Peluruhan unsur radioaktif dirumuskan sebagai:
peluruhanSedangkan data-data yang diketahui pada soal sebagai berikut:

N0 = x
N = y
t = 8 hari
T = 2 hari

Nah, sekarang kita masukkan data-data tersebut pada rumus di atas.

A. 16 : 1

Itu tadi artikel lanjutan mengenai atom sebagai penyusun setiap zat yakni inti atom dan berbagai reaksi yang dapat terjadi di inti atom. 

sumber:

kemdikbud.go.id

Maemunah, Indah. dkk.2019. Studi Komparasi reaksi fisi dan fusi pada pembangkit listrik tenaga nuklir masa depan. Bandung : Prosiding Seminar Nasional Fisika.

MAPEL KIMIA BAB 11 Sistem Koloid

  Pada artikel kali ini, kita akan belajar tentang materi koloid, mulai pengertian, jenis-jenis, cara pembuatan, sampai manfaat koloid dalam...