Hakikat Fisika – Fisika Kelas 10
Siapa sih yang tidak kenal dengan Isaac Newton. Ilmuwan asal Inggris ini terkenal dengan kisah uniknya bersama apel. Saat duduk di bawah pohon apel, Newton melihat ada apel yang jatuh dari pohonnya. Mengetahui hal itu, Newton tidak serta merta diam, lho. Apakah Newton hanya menganggap apel itu sudah hampir busuk sehingga jatuh dari pohon? Ternyata tidak. Pertanyaan terbesar Newton dari apel yang jatuh itu adalah “mengapa apel jatuhnya ke bawah, kok tidak ke atas saja?”
Apakah kita berpikiran sama dengan Newton saat melihat benda yang jatuh dari atas? Berpijak dari pertanyaannya tersebut, Newton berhasil menemukan suatu besaran yang disebut gaya gravitasi. Ternyata, hal yang menyebabkan apel jatuh ke bawah adalah gaya tarik Bumi yang arahnya ke bawah (menuju pusat Bumi). Dari kasus yang dialami Newton bersama apelnya, di manakah peran Fisika? Pada hakikatnya, Newton telah menerapkan hakikat Fisika, yaitu Fisika sebagai sikap. Sikap Newton yang selalu ingin tahu, kreatif, dan jujur. Lalu, apa sebenarnya hakikat Fisika itu?
Pengertian Fisika
Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang membahas kejadian fisis dalam lingkup ruang dan waktu. Tak jarang ilmuwan menyebutkan bahwa Fisika merupakan ilmu dasar setelah Matematika. Mengapa demikian? Hal itu karena Fisika menjadi sumber hukum bagi Kimia dan Biologi. Tidak hanya itu, Fisika juga erat dengan Matematika. Perumusan teori di dalam Fisika harus mematuhi aturan yang telah ada di Matematika. Hal yang membuat Fisika terlihat sulit adalah persamaan matematis yang digunakan tergolong rumit dan kompleks.
Seberapa Penting sih Fisika itu?
Bagi seorang ilmuwan Fisika, ilmu ini ibarat nyawa. Tanpa Fisika, kinerja dan pemikiran mereka tidak akan pernah terjawab. Contohnya saja beberapa waktu lalu, para ilmuwan gabungan baik dari NASA, Eropa, dan lainnya berhasil menemukan lubang hitam di Galaksi Messier 87. Awalnya, lubang hitam hanya dianggap sebagai suatu teori tentang pusat gravitasi alam semesta. Ternyata, para ilmuwan berhasil menemukan keberadaan lubang hitam ini. Lain halnya dengan siswa-siswi seperti Quipperian. Bagi Quipperian, mungkin Fisika hanya berfungsi sebagai penentu kelulusan. Eitss, tapi jangan salah. Konsep-konsep dasar Fisika masih dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari, contohnya saat kamu akan mendirikan suatu bangunan kokoh dan masih banyak lainnya.
Hakikat Fisika
Fisika merupakan cabang IPA, sehingga hakikat Fisika dapat disamakan dengan hakikat IPA. Adapun hakikat Fisika menurut para ilmuwan adalah sebagai berikut.
1. Kumpulan pengetahuan (a body knowledge) yang selanjutnya disebut Fisika sebagai produk.
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia pasti butuh interaksi baik antarsesama manusia maupun antara manusia dan alam. Seluruh interaksi tersebut memunculkan suatu keingintahuan baik tentang alam maupun gejala fisis dalam kehidupan. Keingintahuan itu bisa terpecahkan jika ada penelitian. Dari berbagai penelitian itulah muncul berbagai teori atau dokumentasi kegiatan. Teori-teori itu nantinya didaftar, dikumpulkan, dan disusun secara sistematis menjadi kumpulan pengetahuan. Nah, kumpulan pengetahuan ini yang disebut sebagai produk.
2. Cara atau jalan berpikir (a way of thinking) yang selanjutnya disebut sebagai sikap.
Melalui pemikiran, seseorang mampu bersikap dan bertindak, sehingga bisa melakukan kegiatan ilmiah. Dalam melakukan kegiatan ilmiah, seseorang harus memiliki sikap objektif, rasa percaya diri, jujur, dan terbuka. Inilah makna Fisika sebagai sikap.
3. Cara untuk menyelidiki segala sesuatu (a way of investigating) yang selanjutnya disebut Fisika sebagai proses.
Gambaran umum Fisika sebagai proses adalah bagaimana cara ilmuwan bekerja dalam kegiatan ilmiah atau bagaimana cara mereka melakukan penelitian sampai menemukan suatu fakta.
Perkembangan Ilmu Fisika
Seorang ahli bernama Ritchmeyer membagi perkembangan ilmu Fisika ke dalam empat periode, yaitu sebagai berikut.
1. Periode pertama
Periode pertama berlangsung mulai abad 600 SM – 1550 SM. Pada periode ini, sudah ada bahasan tentang gerak benda langit. Ilmuwan ternama dari periode ini adalah Democritus, Aristoteles, Archimedes, dan Ptolomeus. Salah satu penemuan fenomenal di abad ini adalah penemuan Archimedes tentang adanya gaya apung pada fluida.
2. Periode kedua
Periode kedua berlangsung mulai abad 1550 SM – 1800 SM. Ilmuwan terkenal yang ada di abad ini adalah Galileo Galilei. Galileo mulai mengembangkan metode penelitian yang sistematis dan akhirnya menemukan teori baru pada gerak planet. Tidak hanya Galileo, ilmuwan mekanikan ternama seperti Newton juga ada di abad ini.
3. Periode ketiga
Periode ketiga dimulai pada abad 1800 SM – 1890 SM. Konsep dasar yang lahir di periode ini adalah fisika klasik. Fisika klasik memuat rumus umum mekanika, fisika panas, listrik dan magnet, serta gelombang. Ilmuwan yang lahir di abad ini adalah Faraday, Maxwell, dan George Ohm.
4. Periode keempat
Periode keempat dimulai tahun 1890 – sekarang. Di abad ini, berhasil ditemukan beberapa fenomena yang sulit dijelaskan dengan teori fisika klasik. Oleh sebab itu, muncullah istilah fisika modern. Salah satu ilmuwan paling berpengaruh di periode ini adalah Albert Einstein. Bagaimana tidak, Einstein berhasil membuat suatu postulat untuk benda-benda yang bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Di periode ini pula lahirlah konsep kuantum yang diprakarsai oleh penemuan Max Planck.
Tujuan Khusus Pembelajaran Fisika
Menurut anda , apa sih tujuan khusus pembelajaran Fisika? Inilah jawabannya.
- Dengan belajar Fisika, diharapkan dapat terbentuk sikap positif terhadap Fisika dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam semesta serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
- Memupuk sikap ilmiah yang meliputi sikap jujur, berpikir objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerja sama dengan orang lain.
- Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta mengomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tulisan.
- Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif.
- Menguasai konsep dan prinsip Fisika serta memiliki keterampilan dalam mengembangkan pengetahuan.
Hubungan antara Ilmu Fisika dan Ilmu Pengetahuan Lain
Fisika merupakan ilmu dasar yang dibutuhkan untuk mengembangkan ilmu lainnya. Dalam praktiknya, Fisika selalu melibatkan ilmu lain untuk menjelaskan setiap fenomena fisis yang terjadi di dalam kehidupan. Hubungan antara Fiska dan ilmu lain bisa membentuk suatu keilmuan baru, lho. Ingin tahu apa saja?
- Astrofisika, yaitu gabungan antara ilmu Fisika dan Astronomi yang mempelajari interaksi benda-benda langit.
- Biofisika, yaitu gabungan antara Fisika dan Biologi. Ilmu ini mempelajari proses-proses biologis yang melibatkan konsep Fisika, contohnya pengukuran sistole dan diastole.
- Fisika Medis, yaitu gabungan antara Fisika dan ilmu kedokteran. Ilmu ini mempelajari tentang kesehatan dalam konsep Fisika.
- Fisika Material, yaitu gabungan antara Fisika dan ilmu bahan. Ilmu ini mempelajari tentang karakteristik suatu bahan secara fisis, misalnya titik didih bahan, bentuk kristal bahan, kelenturan, dan sebagainya.
- Geofisika, yaitu gabungan antara Geologi dan Fisika. Ilmu ini mempelajari tentang sifat-sifat Bumi.
- Fisika Optik, yaitu gabungan antara Fisika dan ilmu optik. Ilmu ini mempelajari tentang sifat-sifat cahaya dan interaksinya dengan materi.
Ternyata, keberadaan Fisika sangat penting ya bagi kelangsungan hidup manusia, meskipun tidak secara langsung. Tanpa ada Fisika, mungkin anda masih bertanya-tanya, mengapa apel jatuhnya ke bawah dan mengapa Bulan kok tidak jatuh ke bawah juga? Oleh karena itu, kamu harus lebih semangat dalam mempelajari Fisika. Siapa tahu, kelak anda menjadi seorang ilmuwan peraih Nobel di bidang Fisika.