Ads

Wikipedia

Hasil penelusuran

Tampilkan postingan dengan label KELAS X. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KELAS X. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Juli 2021

MAPEL FISIKA BAB 1 Hakikat Fisika

 

Hakikat Fisika – Fisika Kelas 10

Hakikat Fisika - Fisika Kelas 10


Siapa sih yang tidak kenal dengan Isaac Newton. Ilmuwan asal Inggris ini terkenal dengan kisah uniknya bersama apel. Saat duduk di bawah pohon apel, Newton melihat ada apel yang jatuh dari pohonnya. Mengetahui hal itu, Newton tidak serta merta diam, lho. Apakah Newton hanya menganggap apel itu sudah hampir busuk sehingga jatuh dari pohon? Ternyata tidak. Pertanyaan terbesar Newton dari apel yang jatuh itu adalah “mengapa apel jatuhnya ke bawah, kok tidak ke atas saja?” 

Apakah kita berpikiran sama dengan Newton saat melihat benda yang jatuh dari atas? Berpijak dari pertanyaannya tersebut, Newton berhasil menemukan suatu besaran yang disebut gaya gravitasi. Ternyata, hal yang menyebabkan apel jatuh ke bawah adalah gaya tarik Bumi yang arahnya ke bawah (menuju pusat Bumi). Dari kasus yang dialami Newton bersama apelnya, di manakah peran Fisika? Pada hakikatnya, Newton telah menerapkan hakikat Fisika, yaitu Fisika sebagai sikap. Sikap Newton yang selalu ingin tahu, kreatif, dan jujur. Lalu, apa sebenarnya hakikat Fisika itu?

Pengertian Fisika

Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang membahas kejadian fisis dalam lingkup ruang dan waktu. Tak jarang ilmuwan menyebutkan bahwa Fisika merupakan ilmu dasar setelah Matematika. Mengapa demikian? Hal itu karena Fisika menjadi sumber hukum bagi Kimia dan Biologi. Tidak hanya itu, Fisika juga erat dengan Matematika. Perumusan teori di dalam Fisika harus mematuhi aturan yang telah ada di Matematika. Hal yang membuat Fisika terlihat sulit adalah persamaan matematis yang digunakan tergolong rumit dan kompleks.

Seberapa Penting sih Fisika itu?

Bagi seorang ilmuwan Fisika, ilmu ini ibarat nyawa. Tanpa Fisika, kinerja dan pemikiran mereka tidak akan pernah terjawab. Contohnya saja beberapa waktu lalu, para ilmuwan gabungan baik dari NASA, Eropa, dan lainnya berhasil menemukan lubang hitam di Galaksi Messier 87. Awalnya, lubang hitam hanya dianggap sebagai suatu teori tentang pusat gravitasi alam semesta. Ternyata, para ilmuwan berhasil menemukan keberadaan lubang hitam ini. Lain halnya dengan siswa-siswi seperti Quipperian. Bagi Quipperian, mungkin Fisika hanya berfungsi sebagai penentu kelulusan. Eitss, tapi jangan salah. Konsep-konsep dasar Fisika masih dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari, contohnya saat kamu akan mendirikan suatu bangunan kokoh dan masih banyak lainnya.

Hakikat Fisika

Fisika merupakan cabang IPA, sehingga hakikat Fisika dapat disamakan dengan hakikat IPA. Adapun hakikat Fisika menurut para ilmuwan adalah sebagai berikut.

1. Kumpulan pengetahuan (a body knowledge) yang selanjutnya disebut Fisika sebagai produk.

Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia pasti butuh interaksi baik antarsesama manusia maupun antara manusia dan alam. Seluruh interaksi tersebut memunculkan suatu keingintahuan baik tentang alam maupun gejala fisis dalam kehidupan. Keingintahuan itu bisa terpecahkan jika ada penelitian. Dari berbagai penelitian itulah muncul berbagai teori atau dokumentasi kegiatan. Teori-teori itu nantinya didaftar, dikumpulkan, dan disusun secara sistematis menjadi kumpulan pengetahuan. Nah, kumpulan pengetahuan ini yang disebut sebagai produk.

2. Cara atau jalan berpikir (a way of thinking) yang selanjutnya disebut sebagai sikap.

Melalui pemikiran, seseorang mampu bersikap dan bertindak, sehingga bisa melakukan kegiatan ilmiah. Dalam melakukan kegiatan ilmiah, seseorang harus memiliki sikap objektif, rasa percaya diri, jujur, dan terbuka. Inilah makna Fisika sebagai sikap.

3. Cara untuk menyelidiki segala sesuatu (a way of investigating) yang selanjutnya disebut Fisika sebagai proses.

Gambaran umum Fisika sebagai proses adalah bagaimana cara ilmuwan bekerja dalam kegiatan ilmiah atau bagaimana cara mereka melakukan penelitian sampai menemukan suatu fakta.

Perkembangan Ilmu Fisika

Seorang ahli bernama Ritchmeyer membagi perkembangan ilmu Fisika ke dalam empat periode, yaitu sebagai berikut.

1. Periode pertama

Periode pertama berlangsung mulai abad 600 SM – 1550 SM. Pada periode ini, sudah ada bahasan tentang gerak benda langit. Ilmuwan ternama dari periode ini adalah Democritus, Aristoteles, Archimedes, dan Ptolomeus. Salah satu penemuan fenomenal di abad ini adalah penemuan Archimedes tentang adanya gaya apung pada fluida.

2. Periode kedua

Periode kedua berlangsung mulai abad 1550 SM – 1800 SM. Ilmuwan terkenal yang ada di abad ini adalah Galileo Galilei. Galileo mulai mengembangkan metode penelitian yang sistematis dan akhirnya menemukan teori baru pada gerak planet. Tidak hanya Galileo, ilmuwan mekanikan ternama seperti Newton juga ada di abad ini.

3. Periode ketiga

Periode ketiga dimulai pada abad 1800 SM – 1890 SM. Konsep dasar yang lahir di periode ini adalah fisika klasik. Fisika klasik memuat rumus umum mekanika, fisika panas, listrik dan magnet, serta gelombang. Ilmuwan yang lahir di abad ini adalah Faraday, Maxwell, dan George Ohm.

4. Periode keempat

Periode keempat dimulai tahun 1890 – sekarang. Di abad ini, berhasil ditemukan beberapa fenomena yang sulit dijelaskan dengan teori fisika klasik. Oleh sebab itu, muncullah istilah fisika modern. Salah satu ilmuwan paling berpengaruh di periode ini adalah Albert Einstein. Bagaimana tidak, Einstein berhasil membuat suatu postulat untuk benda-benda yang bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Di periode ini pula lahirlah konsep kuantum yang diprakarsai oleh penemuan Max Planck.

Tujuan Khusus Pembelajaran Fisika


Menurut anda , apa sih tujuan khusus pembelajaran Fisika? Inilah jawabannya.

  1. Dengan belajar Fisika, diharapkan dapat terbentuk sikap positif terhadap Fisika dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam semesta serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Memupuk sikap ilmiah yang meliputi sikap jujur, berpikir objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerja sama dengan orang lain.
  3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta mengomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tulisan.
  4. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif.
  5. Menguasai konsep dan prinsip Fisika serta memiliki keterampilan dalam mengembangkan pengetahuan.

Hubungan antara Ilmu Fisika dan Ilmu Pengetahuan Lain

Fisika merupakan ilmu dasar yang dibutuhkan untuk mengembangkan ilmu lainnya. Dalam praktiknya, Fisika selalu melibatkan ilmu lain untuk menjelaskan setiap fenomena fisis yang terjadi di dalam kehidupan. Hubungan antara Fiska dan ilmu lain bisa membentuk suatu keilmuan baru, lho. Ingin tahu apa saja?

  1. Astrofisika, yaitu gabungan antara ilmu Fisika dan Astronomi yang mempelajari interaksi benda-benda langit.
  2. Biofisika, yaitu gabungan antara Fisika dan Biologi. Ilmu ini mempelajari proses-proses biologis yang melibatkan konsep Fisika, contohnya pengukuran sistole dan diastole.
  3. Fisika Medis, yaitu gabungan antara Fisika dan ilmu kedokteran. Ilmu ini mempelajari tentang kesehatan dalam konsep Fisika.
  4. Fisika Material, yaitu gabungan antara Fisika dan ilmu bahan. Ilmu ini mempelajari tentang karakteristik suatu bahan secara fisis, misalnya titik didih bahan, bentuk kristal bahan, kelenturan, dan sebagainya.
  5. Geofisika, yaitu gabungan antara Geologi dan Fisika. Ilmu ini mempelajari tentang sifat-sifat Bumi.
  6. Fisika Optik, yaitu gabungan antara Fisika dan ilmu optik. Ilmu ini mempelajari tentang sifat-sifat cahaya dan interaksinya dengan materi.

Ternyata, keberadaan Fisika sangat penting ya bagi kelangsungan hidup manusia, meskipun tidak secara langsung. Tanpa ada Fisika, mungkin anda masih bertanya-tanya, mengapa apel jatuhnya ke bawah dan mengapa Bulan kok tidak jatuh ke bawah juga? Oleh karena itu, kamu harus lebih semangat dalam mempelajari Fisika. Siapa tahu, kelak anda menjadi seorang ilmuwan peraih Nobel di bidang Fisika. 

Senin, 12 Juli 2021

MAPEL KIMIA BAB 1 Kimia Hakikat Ilmu Kimia

 

Hakikat Ilmu Kimia – Kimia Kelas 10 – Pengertian, Prinsip Dasar, Ruang Lingkup

Hakikat Ilmu Kimia - Kimia Kelas 10

Hai  bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat, ya!

Jika mendengar istilah reaksi kimia, apa yang ada di benak kamu? Pasti menyeramkan, berbahaya, rumit, atau justru menyenangkan? Tidak semua orang suka dengan kimia. Hal itu disebabkan oleh adanya zat-zat kimia yang sering diidentikkan dengan zat-zat beracun atau berbahaya. 

Meskipun demikian, hampir seluruh produk yang digunakan oleh manusia saat ini melibatkan reaksi kimia di dalamnya, misalnya saja parfum, sabun, detergen, obat-obatan, pembakaran LPG, dan masih banyak lainnya. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk tahu lebih dalam tentang ilmu kimia atau hakikat ilmu kimia. Pembahasan selengkapnya mengenai hakikat ilmu kimia bisa kamu temukan di artikel blog kali ini. Check this out!

Pengertian Ilmu Kimia

Ilmu Kimia adalah bagian dari IPA yang fokus pada pembahasan tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi serta energi yang menyertainya. Apa yang dimaksud susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi?

1. Susunan materi

Susunan materi yang dimaksud adalah tentang unsur, senyawa, dan campuran.

  1. Unsur adalah zat paling sederhana yang sudah tidak bisa dibagi lagi, contohnya Na, H, O, Fe, dan C.
  2. Senyawa adalah zat yang terbentuk dari gabungan beberapa unsur dengan perbandingan tertentu. Contoh senyawa adalah CO2, H2O, dan CaCO3.
  3. Campuran adalah gabungan antara dua zat atau lebih di mana sifat penyusunnya tidak berubah. Contoh campuran adalah larutan gula, susu, air kanji, dan sebagainya.

2. Struktur materi

Struktur materi menjelaskan tentang ikatan yang terjadi antaratom sampai terbentuk molekul unsur, molekul senyawa, atau ion.

  1. Contoh molekul unsur adalah O2, N2, H2, dan P4.
  2. Contoh molekul senyawa adalah CO2, H2O, dan CaCO3.
  3. Contoh ion adalah Na+, Cl, dan Ca2+.

3. Sifat materi

Sifat materi yang dimaksud lebih mengarah ke sifat-sifat kimia suatu zat, misalnya mudah terbakar, mudah mengalami korosi, mudah bereaksi dengan zat lain, dan sebagainya.

4. Perubahan materi

Perubahan materi dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

  1. Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat baru, contohnya lilin yang dibakar, es mencair, dan sebagainya.
  2. Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru akibat adanya reaksi kimia, contohnya besi berkarat, kayu dibakar menjadi abu, dan nasi menjadi basi.

Prinsip Dasar Hakikat Ilmu Kimia

Prinsip dasar yang menjadi acuan perkembangan ilmu Kimia adalah adanya perubahan bentuk atau susunan partikel menjadi bentuk lain dengan sifat yang berbeda. Contohnya zat A direaksikan dengan zat B, reaksi antara keduanya pasti menghasilkan zat baru, sebut saja zat C, di mana sifat zat C ini berbeda dengan sifat zat A maupun B.

Ruang Lingkup Kimia

Ruang lingkup Kimia meliputi susunan, struktur, sifat, serta perubahan materi dan yang menyertainya. Secara umum, kimia dibedakan menjadi dua, yaitu kimia deskriptif dan kimia teoritis.

  1. Kimia deskriptif adalah ilmu Kimia yang didapatkan melalui pengamatan sifat zat.
  2. Kimia teoritis adalah ilmu kimia yang membahas tentang materi. Adapun contoh Kimia teoritis adalah sebagai berikut.
    1. Kimia Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara Kimia dan Fisika. Bahasan dalam Kimia Fisika adalah zat secara makroskopis, atomik, maupun subatomik ditinjau berdasarkan hukum-hukum dalam Fisika.
    2. Kimia Organik adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur, sifat, dan komposisi senyawa organik.
    3. Kimia anorganik adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur, sifat, dan komposisi senyawa anorganik.
    4. Kimia Analitik adalah ilmu yang mempelajari tentang kandungan suatu zat.
    5. Kimia Lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang dampak pencemaran lingkungan, metode penghitungan kadar pencemaran, dan sebagainya.
    6. Biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi-materi di dalam proses metabolisme tubuh.

Metode Ilmiah

Penting bagi ilmuwan untuk memahami metode ilmiah yang baik dan benar. Gagasan yang mereka usulkan hanya bisa terjawab melalui metode ilmiah. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut.

  1. Merumuskan masalah dengan cara fokus pada bahasan tertentu atau tema tertentu.
  2. Mengkaji teori atau penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk menghindari tumpang tindih penelitian. Artinya, jangan sampai penelitian yang dilakukan ternyata sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh orang lain.
  3. Mengajukan hipotesis bertujuan untuk mendapatkan kesimpulan sementara berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
  4. Melakukan eksperimen untuk menguji hipotesis.
  5. Mengumpulkan data.
  6. Mengolah dan menganalisis data-data hasil penelitian.
  7. Membuat kesimpulan.
  8. Melaporkan hasil penelitian dalam bentuk laporan ilmiah.

Hubungan antara Ilmu Kimia dan Ilmu Lain

Sebagai salah satu ilmu terapan, Kimia masih membutuhkan ilmu-ilmu pendukung lainnya. Adapun hubungan antara ilmu Kimia dan ilmu lainnya adalah sebagai berikut.

1. Bidang kedokteran

Ilmu Kimia digunakan untuk mendiagnosa suatu penyakit, teknologi rekayasa genetika, dan radiologi.

2. Bidang farmasi

Di bidang farmasi, ilmu Kimia dijadikan dasar dalam pembuatan obat.

3. Bidang kriminologi

Ilmu Kimia juga berperan di bidang kriminologi, lho. Contoh kegunaan Kimia di bidang kriminologi adalah untuk proses visum, pemeriksaan urine, dan sebagainya.

4. Bidang pertanian

Di bidang pertanian, Kimia berfungsi sebagai dasar pembuatan pupuk, pestisida, dan pemulihan tanaman.

5. Bidang biologi

Kimia ternyata juga berperan di bidang Biologi, lho. Contohnya untuk mempelajari reaksi-reaksi dalam tubuh makhluk hidup.

6. Bidang seni

Siapa bilang seni itu anti ilmu pengetahuan. Untuk menentukan keaslian suatu lukisan ternyata dibutuhkan ilmu Kimia.

7. Bidang arkeologi

Peran Kimia di bidang arkeologi adalah untuk menentukan umur fosil melalui peluruhan inti radioaktif.

Manfaat Mempelajari Kimia

Jangan menganggap bahwa ilmu Kimia hanya digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan nilai di sekolah. Lebih dari itu, banyak manfaat yang bisa siswa dapatkan dengan mempelajari Kimia. Apa saja manfaatnya?

  1. Memahami alam beserta prosesnya, sebagai contoh saat bernapas oksigen akan masuk ke dalam tubuh. Di dalam tubuh, oksigen akan mengalami proses pembakaran agar dihasilkan energi.
  2. Memahami produk-produk yang berguna dalam kebutuhan sehari-hari, contohnya detergen, sabun, obat-obatan, dan sebagainya.
  3. Memahami berbagai jenis produk teknologi, contohnya pesawat terbang, mobil, kulkas, dan sebagainya.
  4. Memahami produk Kimia yang dapat menimbulkan masalah, contohnya DDT, CFC, unsur-unsur radioaktif, dan merkuri.
  5. Memahami bahan-bahan Kimia beracun, contohnya formalin.

Keselamatan Kerja

Sebagai seorang yang bekerja di bagian laboratorium, penting kiranya untuk memperhatikan keselamatan kerja di laboratorium. Adapun tata tertib dan peringatan lainnya adalah sebagai berikut.

1. Tata tertib di laboratorium

Tata tertib di laboratorium yang harus dipatuhi adalah sebagai berikut.

  1. Menggunakan jas laboratorium, kacamata pengaman, dan sepatu tertutup.
  2. Membaca petunjuk praktikum dengan cermat.
  3. Tidak makan dan minum di laboratorium.
  4. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum dan setelah praktikum.
  5. Tidak menggaruk kulit yang terkena bahan kimia.

2. Penggunaan bahan kimia

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan bahan-bahan kimia adalah sebagai berikut.

  1. Jangan menggunakan bahan kimia yang tidak jelas labelnya.
  2. Jangan menyentuh bahan kimia dengan tangan.
  3. Gunakan pipet untuk mengambil larutan.
  4. Dilarang memanaskan atau menguapkan cairan organik di tempat terbuka.
  5. Dilarang mencium aroma zat kimia secara langsung.

3. Penanganan alat dan bahan kimia

  1. Jika bahan kimia atau uap beracun telah memenuhi ruangan, segera lakukan evakuasi.
  2. Zat kimia yang tumpah di meja praktikum atau lantai harus segera dinetralkan sebelum dibersihkan.
  3. Untuk membaca tinggi larutan pada buret, posisi mata harus sejajar.
  4. Mengambil bahan-bahan yang menghasilkan gas berbahaya harus dikerjakan di lemari asam.
  5. Bahan kimia yang diambil, tidak boleh dikembalikan ke wadah penyimpanan.

4. Alat-alat laboratorium

Adapun alat-alat yang biasa ada di laboratorium adalah sebagai berikut.

  1. Gelas kimia, untuk menyiapkan larutan.
  2. Labu erlenmeyer, untuk mereaksikan larutan dan titrasi.
  3. Gelas ukur, untuk mengukur volume larutan.
  4. Bunsen, untuk memanaskan larutan.
  5. Buret, digunakan untuk titrasi.
  6. Pipet tetes, untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.
  7. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi, digunakan untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
  8. Statif, untuk menegakkan buret, corong, dan peralatan gelas lainnya.

5. Simbol-simbol berbahaya pada bahan kimia

Inilah arti simbol yang biasa Quipperian lihat di bahan kimia.

1. Simbol eksplosif (mudah meledak)

2. Simbol mudah terbakar

3. Simbol toksik atau beracun

4. Simbol korosif (mudah berkarat)

5. Simbol iritatif (mudah menyebabkan iritasi)

Itulah ulasan Quipper Blog mengenai hakikat ilmu Kimia. Bagaimana siswa  sudah paham kan ternyata Kimia itu sangat bermanfaat? Seluruh produk yang biasa kamu gunakan juga tidak akan lepas dari Kimia, contohnya kosmetik. Belajar Kimia akan jauh lebih mudah jika diimbangi dengan seringnya berlatih mengerjakan soal. 

MAPEL KIMIA BAB 11 Sistem Koloid

  Pada artikel kali ini, kita akan belajar tentang materi koloid, mulai pengertian, jenis-jenis, cara pembuatan, sampai manfaat koloid dalam...