Ads

Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 06 Februari 2021

MAPEL FISIKA Usaha dan Energi

 

Usaha dan Energi: Pengertian, Rumus, Contoh Soal


Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang Usaha dan Energi. Berikut penjelasannya.

Usaha

Kalian tentu sudah tidak asing dengan kata usaha. Kata usaha sering digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari.

Misalkan, rani berusaha mempercepat laju sepedanya agar tidak terlambat sampai di sekolah, rama memperkuat tarikannya agar talinya putus. Saat mendorong meja pun juga dikatakan usaha.

Nah, di pembahasan kali ini kita juga akan mengupas komponen-komponen dari usaha yang dilakukan. Berikut penjelasannya.

Pengertian dan Rumus Usaha

Sebenarnya apa itu usaha?

Dalam fisika, usaha memiliki makna yang berbeda. Jika seseorang memberikan gaya konstan  (F ) pada suatu benda sehingga menyebabkan benda berpindah sejauh s,maka usaha (W) yang dilakukan gaya tersebut dinyatakan dengan :

Rumus Usaha

W = F.s

W= F cos α . s

Keterangan :

  • W = usaha yang dilakuka (joule/ J)
  • F = gaya yang bekerja (newton/N)
  • s = perpindahan (meter/m)
  • α = sudut yang terbentuk antara gaya dan perpindahan benda (derajat)

Nah dalam materi usaha terdapat 2 syarat khusus mengenai definisi usaha dalam fisika.

Pertama, gaya yang diberikan pada benda haruslah mengakibatkan benda itu berpindah sejauh jarak tertentu. Itu artinya, ketika seseorang mendorong dinding dengan tenaga maksimal,namun dinding tidak berpindah kemana-mana, maka di kasus ini orang tersebut dikatakan tidak melakukan usaha karena perpindahnannya nol.

Usaha

Syarat yang kedua, yaitu gaya tersebut harus memiliki komponen arah yang paralel terhadap arah perpindahan.

Rumus Usaha

Baik teman-teman, selanjutnya akan dibahas penerapan usaha dalam kegiatan sehari-hari.

Contoh Soal Usaha dalam Kehidupan Sehari-hari

Sebuah balok es bermassa 10 kg dipindahkan dengan cara ditari oleh pak danu. Pak Danu menarik balok es tersebuut dengan gaya sebesar 50 N sehingga berpindah sejauh 8 meter. Jika α = 60o dan gesekan antara balok dengan lantai diabaikan, berapa usaha yang dilakukan pak Danu ?

Pembahasan
Contoh Soal Usaha

diketahui :

F = 50 N ; m = 10  Kg ; s = 8 m

jawaban :

cos α.s

W = (50 N) (cos 60o )(8 m)

W = (50 N) (1/2 )(8 m)  

W = 200 joule   

Nah temen-temen, di pembahasan selanjutnya ada materi energy, simak dengan seksama yaa.

Energi

Kata energi juga tidak asing bagi kita. Dalam kehidupan sehari-hari tubuh kita membutuhkan energi agar kita tidak lemas dan terlihat fresh.

Sumber energi untuk tubuh kita yaitu dari bahan makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, kentang, singkong dll. Seperti halnya dalam fisika, walaupun pembahasan energi tidak sama persis dengan energi dalam tubuh manusia namun energi dalam fisika pun juga membutuhkan beberapa komponen agar menghasilkan energi tersebut.

Berikut penjelasannya.

Pengertian Energi

Pada hakikatnya, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, akan tetapi energi dapat diubah dari suatu bentuk energi ke bentuk energi yang lain.

Definisi dari energi sendiri yaitu suatu ukuran kemampuan suatu benda untuk melakukan suatu usaha. Satuan untuk mengukur energi adalah joule (J).  Dalam materi energi terdapat sebutan-sebutan yang pasti tidak asing bagi temen-temen. Yuk,kita bahas satu-satu yaa.

Energi Potensial

Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam suatu benda akibat kedudukan atau posisi benda tersebut.

Energi potensial terbagi menjadi 2, yaitu energi potensial gravitasi dan energi potensial elastis.

Energi potensial disebut juga energi diam karena benda yang berada dalam keadaan diam dapat memiliki energi potensial.

Persamaan energi potensial yaitu

Rumus Energi Potensial

Ep = m.g.h

Energi Potensial

Keterangan:

  • ip = energy potensial (J)
  • m = massa benda (Kg)
  • = percepatan gravitasi (m/s2)
  • = ketinggian benda jatuh (m)

Oke, next yang akan kita bahas mengenai energy kinetic. Silahkan disimak.

Energi Kinetik

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena benda tersebut bergerak. Jadi, setiap benda yang bergerak memiliki energi kinetik.

Contohnya, energi kinetik dimiliki oleh sepeda yang dikayuh, pesawat yang sedang terbang, dan singa yang  sedang berlari. Persamaan untuk energi kinetik adalah sebagai berikut.

Rumus Energi Kinetik

Ek = ½.m.v2

Energi Kinetik

Keterangan:

  • EK = energy kinetic (J)
  • = massa benda (Kg)
  • = kecepatan benda (m/s)

Bukan tidak mungkin sebuah benda memiliki energi kinetik dan energi potensial. Nah, untuk lebih jelasnya kita akan membahas tentang energi mekanik (gabungan dari energi potensial dan energi kinetik)

Energi Mekanik

Energy mekanik merupakan jumlah energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki oleh suatu benda, atau bisa disebut  dengan energi total.

Besarnya energi mekanik suatu benda selalu tetap. Sedangkan energi kinetik dan energi potensialnya bisa berubah-ubah. Penulisannya secara matematis adalah sebagai berikut

Rumus Energi Mekanik

 EM = EP+EK

Energi Mekanik

Perhatikan gambar diatas, ketika benda jatuh benda akan mengalami perubahan energy kinetic dan energy potensial gravitasi.

Saat bola berada pada ketinggian h1, energy potensial gravitasinya adalah EP1 dan energy kinetiknya EK1,saat benda mencapai ketinggian h2, maka energy potensialnya EP2 dan energy kinetiknya EK2.

Dengan demikian, persamaan dapat dituliskan sebagai berikut

W = EK = EP

EK2 – EK1 = EP– EP2

EP+ EK= EP+ EK2 

m.g.h1+ ½.m.v1= m.g.h2 + ½.m.v22

Ini disebut Hukum Kekekalan Energi

Masih berkaitan dengan energi, selanjutnya kita akan membahas tentang Daya. Simak lebih lanjut temen-temen.

Daya

Daya adalah laju usaha yang dilakukan terhadap waktu. Secara matematis daya dirumuskan dengan :

Rumus Daya

P = w/t

Keterangan

  • P = daya (Watt)
  • W = usaha atau energy (J)
  • = waktu (s)

daya yang dihasilkan oleh sebuah mesin yang mempunyai gaya F untuk menghasilkan kecepatan v, besarnya :

P = F.v

Oke, setelah pembahasan diatas, selanjutnya kita akan membahas tentang contoh penerapan energy dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga Hukum Newton.

Contoh Soal Energi dalam kehidupan sehari-hari

1. Buah kelapa dengan massa 2,5 Kg jatuh dari pohonnya dengan ketinggian 4.5 m. jika percepatan gravitasi sebesar 9.8 m/s2 .berapa energy potensialnya ?

Pembahasan

diketahui:

Contoh Soal Energi

m = 2,5 Kg

h = 4,5 m

g = 9.8  

Penyelesaian:

EP m.g.h

EP = 2,5 . 9,8 . 4,5

EP = 110,25 J

2. Sebuah batu dengan massa 30 g dipasangkan pada ketapel dan dilesat kan dengan kecepatan 15 m/s. tentukan energy kinetic pada batu tersebut ?

Pembahasan
Contoh Soal Energi 2

diketahui

m = 3 g =3 x 10-2 Kg

v = 15 m/s

Penyelesaian

EK = ½.m.v2

EK = ½. 3×10-2 .152      

EK = 3,375 J

3. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian tertentu dengan kecepatan 10 m/s. tentukan massa bola tersebut, bila percepatan gravitasinya sebesar 10 m/?

Pembahasan
Contoh Soal Energi 3

diketahui

v = 10 m/s

g = 10 m/s2

Penyelesaian

EP1 + EK= EP2 + EK2

EP1 + 0 = 0 + EK2

m.g.h1+ 0  = 0 + ½.m.v22

m.10.h1+ 0 = 0 + ½.m.102

m.10.h= 50.m

h= 50/10 

h1 = 5 meter 

Kesimpulan

Ada dua syarat untuk bisa mengatakan suatu gaya itu usaha atau bukan yaitu:

  1. gaya yang diberikan pada benda haruslah menyebabkan benda tersebut berpindah sejauh jarak tertentu.
  2. gaya tersebut harus memiliki komponen arah yang paralel terhadap arah perpindahan.

Energi yaitu suatu ukuran kesanggupan benda tersebut untuk melakukan suatu usaha. Satuan untuk mengukur energy adalah joule (J).

MAPEL FISIKA Gelombang Cahaya

 

GELOMBANG CAHAYA

Materi Fisika Kelas XI Semester II


Cahaya berdasarkan arah rambatannya merupakan gelombang transversal, sedangkan berdasarkan medium rambatannya merupakan gelombang elektromagnetik.

1.   Interferensi Cahaya

Interferensi cahaya adalah perpaduan dua buah gelombang cahaya yang koheren. Cahaya dikatakan koheren apabila frekuensi dan amplitudo kedua gelombang sama dan beda fasenya tetap.

a.  Interferensi celah ganda
Terjadi Interferensi maksimum (pola garis terang) pada layar (di titik P), apabila nilai C2P – C1P memenuhi hubungan:
atau:
Terjadi Interferensi minimum (pola garis gelap) pada layar (di titik P), apabila nilai C2P – C1P memenuhi hubungan:
atau:

Keterangan:
d  :  jarak antar kedua celah (m)
L  :  jarak celah ke layar (m)
  :  panjang gelombang (m)
m :  orde garis terang atau garis gelap ( 1, 2, 3, … )
p  :  jarak garis terang atau garis gelap ke terang pusat (m)

b.   Interferensi Selaput Tipis
Sinar pantul BC dan sinar bias EF merupakan sinar yang koheren, dan jika dilewatkan pada lensa cembung maka terjadi interferensi di titik P.
Terjadi Interferensi maksimum (pola garis terang) di titik P, jika memenuhi persamaan:
Terjadi Interferensi minimum (pola garis gelap) di titik P, jika memenuhi persamaan:

Keterangan:
d  :  tebal lapisan (m)
n  :  indeks bias lapisan
r  :  sudut bias
m :  orde garis terang atau garis gelap ( 1, 2, 3, … )
  :  panjang gelombang (m)

2.  Difraksi Cahaya

Difraksi cahaya adalah pembelokan arah rambat cahaya ketika melewati celah yang sempit. Pada difraksi juga terjadi interferensi. Difraksi cahaya dapat terjadi pada celah tunggal dan kisi (celah banyak).

a.  Difraksi pada Celah Tunggal
Terjadi Interferensi maksimum (pola garis terang) pada layar (di titik P), apabila nilai BP – AP  memenuhi hubungan:
atau:
 

Terjadi Interferensi minimum (pola garis gelap) pada layar (di titik P) , apabila nilai BP – AP memenuhi hubungan:
atau:

b.  Difraksi pada Kisi

Kisi adalah sebuah susunan dari sejumlah besar celah sejajar yang lebar dan jarak antar celahnya sama. Kisi-kisi dapat dibuat dengan menggunakan sebuah ujung intan untuk menggoreskan banyak alur yang berjarak sama (presisi tinggi) pada sebuah kaca atau permukaan logam. Jika seberkas cahaya monokromatis dilewatkan pada kisi, pola difraksi yang dihasilkan pada layar berupa garis terang dan garis gelap secara bergantian. Pola difraksi yang dihasilkan oleh kisi jauh lebih tajam dibandingkan dengan interferensi celah ganda. Semakin banyak celah pada sebuah kisi yang memiliki lebar yang sama, semakin tajam pola difraksi yang dihasilkan pada layar.
Terjadi Interferensi maksimum (pola garis terang) pada layar (di titik P), apabila memenuhi hubungan:
atau:
Terjadi Interferensi minimum (pola garis gelap) pada layar (di titik P) , apabila memenuhi hubungan:
atau:

3.  Polarisasi Cahaya
Polarisasi cahaya adalah terserapnya sebagian cahaya pada salah satu bidang datarnya. Polarisasi hanya dapat terjadi pada gelombang transversal. Jenis – jenis  polarisasi di antaranya polarisasi linear, polarisasi sebagian, polarisasi lingkaran, dan polarisasi eliptik.
Polarisasi cahaya dapat terjadi karena faktor – faktor berikut:
  • polarisasi karena pemantulan
  • polarisasi karena pembiasan
  • polarisasi karena pembiasan ganda
  • polarisasi karena absorpsi selektif

MAPEL KIMIA BAB 11 Sistem Koloid

  Pada artikel kali ini, kita akan belajar tentang materi koloid, mulai pengertian, jenis-jenis, cara pembuatan, sampai manfaat koloid dalam...